Ada banyak cara yang bisa Anda gunakan untuk meluapkan emosi Anda. Tetapi kesalahan terbesar yang dilakukan seseorang adalah dengan meluapkannya pada waktu tertentu saja. Sebenarnya jika Anda ingin meluapkan emosi, Anda tidak perlu menunggu situasi.
Misalnya:
Mengapa setiap pertandingan Sepak Bola Piala Dunia penontonya tidak pernah sepi? Karena disaat itulah seseorang dapat meluapkan Emosi yang terdapat didalam dirinya melalui Gerakan dan Teriakan. Misalnya di saat GOAL, seseorang selalu berteriak dengan keras dan melampiaskannya dengan gerakannya. Jika ini terjadi, maka orang tersebut akan lupa segalanya, bahkan masalah pribadinya/masalah yang dihadapipun akan hilang seketika. Tetapi pertanyaannya, mengapa harus meluapkannya saat Pertandingan Sepak Bola Piala Dunia saja yang secara jelas hanya diadakan 4 tahun sekali dan ditambah lagi INDONESIA yang tidak kunjung MAIN? Sebenarnya saat pertandingan sepak bola berlangsung, secara budaya Anda diizinkan berteriak pada saat itu. Bahkan teman atau orang yang berada di samping Anda juga akan berteriak dan melampiaskannya sama seperti Anda. YA atau YA?
Salah satu cara mengontrol Emosi Anda adalah dengan mengontrol SUARA dan GERAKAN. Seperti saat terjadinya gol, maka secara spontan Anda akan loncat dan teriak. Bagaimana perasaan Anda? Lega bukan, senang bukan, happy bukan, terlebih ini tim kesayangan Anda. Dengan Anda mengontrol Suara dan Gerakan, Anda akan dapat mengontrol Emosi Anda. Ini merupakan ilmu basic yang bisa Anda gunakan.
Contoh berikutnya,
Mengapa orang suka dengan Olah Raga? Karena di sinilah orang bisa berteriak dan mengapresiasikan gerakannya
Contoh lainnya,
Mengapa setiap orang kecanduan mengikuti seminar TDW (Tung Desem Waringin)? Ya karena di seminar itu Anda dapat dan boleh Teriak- teriak, tidak seperti di seminar yang lainnya. Di seminar yang dibawakan oleh orang lain, Anda hanya akan dihipnotis untuk tidur. Faktor yang paling dalam, bukan masalah mekanisnya tapi pisikologinya. Maksudnya adalah, bukan caranya, melainkan hati Anda. Jadi percuma saja Anda belajar tetapi hati Anda merasa itu bukan yang diinginkan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment