SEORANG IBU SEDANG SHOLAT, DI TENDANG ANAK,DAN ANAK ITU BERUBAH MENJADI ANJING #8 #kisah_nyata

Naudzubillah,,,,
Kisah mirip Malin Kundang terulang di Dusun Sigambal, Desa Pinang Awan, Kec.Torgamba, Labuhan Batu Selatan. Seorang siswi SMP mendadak berubah wujud usai
menendang kepala ibunya yang lagi sholat.
Gadis belia itu menjelma jadi ular berkepala anjing.
Hingga akhir November kemarin, kabar itu
menggemparkan warga di sana. Tapi anehnya, banyak warga setempat termasuk
perangkat desa, kompak tutup mulut soal
identitas gadis durhaka dan ibu malang itu. Alasannya, mereka takut kualat atau tertular
kena kutukan. Karena itu, beredar kabar: ibu dan anak itu telah diungsikan ke sebuah lokasi rahasia di Medan. Itu dilakukan demi menghindari kedatangan ratusan orang dari berbagai daerah yang ingin melihat anak durhaka itu.

Kebenaran kisah heboh ini dibeber UT, seorang warga di lokasi kejadian. Ia
memperlihatkan rekaman dari handphone
yang menggambarkan sesosok gadis telah berubah wujud menjadi binatang. Pengakuan UT, rekaman itu diambilnya sendiri. Dalam rekaman, terlihat jelas seekor ular berkepala anjing dengan posisi meliuk.

Anehnya, ular berkepala anjing itu memiliki 2 tangan menyerupai biawak, juga memiliki rambut putih panjang. Tayangan dalam rekaman, sambil berputar keliling, ular berkepala anjing itu terdengar
mengeluarkan jeritan dan isak tangis
sembari berurai air mata. Banyak warga
yang menyaksikan merasa prihatin sekaligus ngeri melihatnya.

Menurut UT, gadis durhaka yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP itu, dalam kesehariannya berperangai buruk dan sering melawan orang tuanya yang hanya bekerja mocok-mocok, sesekali mencari upahan kerja kepada para tetangga dan kerabatnya.

UT bercerita. “Suatu hari,” ucap UT tanpa mau menyebut pasti tanggal kejadiannya,
“gadis belia itu merengek minta dibelikan
sepeda motor Yamaha Mio kepada ibu kandungnya. Karena merasa disepelekan dan diacuhkan sang ibu yang sedang sholat, dia tiba-tiba menendang kepala ibunya ketika sedang bersujud.”Inilah awal petaka itu. Saat itu juga, wajah gadis itu sontak berubah wujud menjadi anjing kurus. Seluruh badan dan kakinya lalu berubah menjadi ular.

Ketika sang ibu menyelesaikan sholatnya, kontan dia menjerit histeris dan menangis meraung-
raung melihat puteri kesayangannya telah berubah wujud.
Hingga akhir November lalu, Kapolsek Torgamba, AKP Tampubolon, enggan
berkomentar soal kabar heboh yang
menggemparkan wilayahnya. Bahkan
menurutnya, tidak terjadi apa-apa di wilayah
hukumnya. Qarin Api Kejadian heboh ini berbeda dengan legenda
maling kundang. Kalau kutukan bagi maling
kundang, terjadi usai ibunya berseru kepada
Allah.

Tapi kalau kutukan bagi anak durhaka yang hebohkan Labuhan Batu ini, akibat Allah langsung yang berseru. Kun fayakun. Jadi maka jadilah. Demikian penilaian spritualis Ki Ageng Awaluddin.

Menurutnya, perubahan wujud sang anak menjadi berkepala anjing akibat unsur api lebih mendominasi diri atau qorin si anak.

Unsur itu pula yang membuat Iblis dan syetan banyak mengendalikan hidupnya.

“Hanya Allah yang dapat menjawab,kematianlah nantinya yang mampu merubah
wujudnya kembali, itu pun tak lepas atas
kuasa Allah,” ujar Ki Ageng soal kebenaran
kisah itu. Pun begitu, menurutnya, kisah Rahasia Illahi ini bukan tak mengandung pesan penting,
terutama untuk ulama.

“Nyatakanlah
kebenaran itu secara Islamiah, atas pengajaran terhadap sikap anak terhadap orang tua, alim ulama, guru atau sesama, karena hal itu tak terlepas peran alim ulama,dari apa yang dilihat para anak-anak.

Ini juga menandakan alam sudah tua dan situasi saat ini kembali kepada kehidupan dan peradaban yang tak mengedepankan moral serta menenggelamkan sendi-sendi kebenaran agama,” kata Ki Ageng sambil mengingatkan: surga itu memang ada di
bawah telapak kaki ibu. “Jadi semuanya itu
adalah laknat Allah yang terjadi kepada anak
durhaka itu,” sambungnya. (Abah Rahman/
PM).

Semoga kita bisa mengambil ibrah (pelajaran)
dari kejadian ini.

Meski kabar ini masih belum pasti kebenaraanya 100 % karena infonya masih sifatnya tertutup,,ya setidaknya kita jadi prihatian, yang penting jngan kita sampai menyakiti hati orangtua kita adanya.

No comments:

Post a Comment

Pages